Pustaka kali ini akan mengulas secara singkat, tentang satu jenis alutsista dari tipe roket berawak lansiran dari Jerman. Alutsista ini memang super unik, karena tidak seperti pesawat pada umumnya, alutsista ini dapat digolongkan sebagai roket yang memioiki awak. Walaupun sekilas seperti lompatan maju dalam teknologi, tetapi sesungguhnya alutsista ini adalah gambaran dari kondisi Jerman yang hancur lebur di penghujung Perang Dunia II, sehingga Jerman memanfaatkan segala sesuatu yang tersisa untuk bertahan dari gempuran lawan. Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:
BP 20 diproyeksikan sebagai pesawat pencegat kecil dan ringan, sekali pakai, yang murah dan dapat diproduksi massal secara cepat, yang mampu menghancurkan setiap pesawat pembom musuh menggunakan sistem amunisi dan persenjataan sesedikit mungkin. Untuk mencapai tujuan ini, proyek ambisius ini menerapkan sistem lepas landas roket vertikal yang diikuti oleh sistem pendaratan terpisah dan pendaratan pilot dan pesawat oleh parasut yang terpisah. Pihak perancang meyakini, bahwa pilot yang hanya memiliki sedikit atau tidak memiliki pengalaman hanya akan membutuhkan sedikit waktu pelatihan saja untuk mampu menguasai pesawat ini, dimana hal ini sangatlah penting pada periode akhir perang, dimana sumber daya, baik itu mesin, manusia, bahan bakar, dan sebagainya, sudah sangat menipis.
Erich Bachem berasumsi, bahwa penempatan pesawat ini pada area-area yang vital, dalam jumlah yang memadai, dapat mengurangi bahkan menangkal gelombang serangan pesawat pembom yang semakin menggila di akhir perang.
Kelebihan pesawat Natter lainnya termasuk penghematan dalam jumlah penggunaan baja dan bahan bakar untuk produksi dan juga operasional serta kemampuan untuk dimobilisasi dengan cepat dari lokasi kecil yang disamarkan. Kelebihan lain dari pesawat ini adalah motor roket yang digunakan dapat dengan mudah diperbaiki dan digunakan Kembali. Secara umum, pesawat ini dapat dikatakan sebagai roket berawak.
BP 20 terbuat dari konstruksi kayu dan akan diproduksi tanpa menggunakan rekayasa pres kayu yang rumit. Sebagian besar bagian dari pesawat ini dapat dibuat di bengkel kayu kecil yang banyak tersebar di Jerman, tanpa mengganggu kebutuhan industri pesawat terbang yang ada. Menurut Erich Bachem, hanya diperlukan 600 orang-jam untuk memproduksi satu badan pesawat, tidak termasuk motor roket HWK 509 A-2, yang relatif mudah dibuat jika dibandingkan dengan mesin turbojet canggih.
Demikianlah ulasan singkat tentang Roket Berawak Luftwaffe Jerman, Bachem Viper Natter. Untuk artikel yang jauh lebih lengkap serta lebih detil, rekan-rekan dapat membacanya pada artikel aslinya di sini.
(Artikel ini telah tayang di laman militerbanget dengan judul asli: "Roket Berawak Luftwaffe Jerman, Bachem Viper Natter, Simbol Keputusasaan Jerman di Akhir Perang")
Artikel asli ditulis oleh: Tuntas Trisunu
Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:
Artikel tentang fotografi di laman trisoenoe
Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh
Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas
Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh
Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah
Sumber:
laman MILITERBANGET
Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Roket
#Perang_Dunia_II