Tampilkan postingan dengan label fotografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fotografi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 23 November 2024

Pustaka Tentang Fotografi: Beauty Photography (Atawe Foto yang Mengusung Kecantikan), Satu Aliran dalam Fotografi, dan Penuturannya (Celoteh Bagian Pertama)



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang suatu "sub genre" dalam fotografi yang kemudian menyandang nama sebagai "Beauty Photography". Sesuai dengan namanya, sub aliran dalam fotografi ini lebih berfokus pada sudut pandang keindahan, dimana si obyek foto dalam aliran ini akan secara maksimal ditampilkan dalam koridor "Beauty" dalam makna yang sebenarnya. Atau dengan kata lain, si fotografer dan si model akan bersinergi secara "all out" untuk menghasilkan foto yang mampu mencapai level "indah" dalam batas maksimal. Berbagai hal digunakan untuk dapat mewujudkannya, mulai dari tata cahaya, sudut pengambilan foto, dan lain sebagainya. Dan penjabaran mengenai tema ini disajikan dengan sangat apik dalam artikel yang berjudul: "Beauty Photography (Atawe Foto yang Mengusung Kecantikan), Satu Aliran dalam Fotografi, dan Penuturannya (Celoteh Bagian Pertama)". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Apa sih sebenarnya “Beauty Photograpy” itu? 


Nah, kalaulah Sobat masih belum terlalu “ngeh” dengan aliran yang satu ini, ada baiknya Sobat bergabung dengan dengan saya, karena saya juga ternyata sama sekali belum paham dengan genre yang satu ini. Untunglah, ada banyak sekali fotografer dengan level “ahlinya-ahli”, yang mau berbagi ilmunya. Dan inilah penuturan mereka (secara singkat tentunya) mengenai “Beauty Photography”, silahkan disimak ya Sob.

Sebenarnya ada banyak sekali “tafsiran” tentang beauty shot dalam fotografi, dan sebagian besar penafsiran tersebut bersifat kontekstual. Menurut kamus Merriam-Webster, beauty shot bisa diartikan secara “leterlijk” sebagai: “A shot or scene that emphasizes someone’s or something’s beauty or attractive aspects or qualities” (Foto atau video yang memperlihatkan aspek yang atraktif atau kualitas kecantikan dari seseorang atau sesuatu). Dan penafsiran tersebut bolehlah dibilang sebagai penafsiran yang paling "mendekati kebenaran" untuk menggambarkan apa itu “Beauty Shot”.

Demikianlah artikel singkat kali ini. Untuk penjelasan yang lebih lengkap, lebih bertele-tele, dan penuh warna dengan asap rokok dan kopi hitam, Sobat Jepret dapat membacanya pada laman ini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia di laman militerbanget

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 
Laman fotografi trisoenoe

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #tips fotografi

Selasa, 12 November 2024

Pustaka Tentang Fotografi: Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Kajian Bagian Penghabisan



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang suatu "semi aliran" dalam fotografi yang punya nama "fotografi seni". Seperti nama yang di sandangnya, aliran fotografi ini lebih menitikberatkan pada pemahaman dan penerapan seni ke dalam frame. Dan seperti yang kita pahami bersama, tolok ukur seni bukanlah sesuatu yang sifatnya eksak melainkan semi bias dan relatif. Setiap manusia memiliki konsep keindahan seni yang berlainan antara yang satu dengan yang lain. Pembahasan mengenai tema ini disajikan dengan sangat apik dalam artikel yang berjudul: "Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Kajian Bagian Penghabisan". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Fine art dalam fotografi sama seperti cabang seni yang lain yang tidak terkait dengan fungsi yang merupakan sebagai media ekspresi atau simbol diri. Seni pada fotografi sering disebut “Fine art“.

Menurut Andreas Feininger (1955), kamera hanyalah sebuah alat untuk menghasilkan “karya seni”. Nilai yang terkandung lebih dari karya seni  itu dapat tergantung dari orang yang menggunakan kamera tersebut.

Ungkapan Feininger memang ada benarnya. Jika  kamera dianalogikan sebagai gitar, pastinya setiap orang dapat memetik senar gitar tersebut. Tetapi  belum tentu orang tersebut mampu memainkan musik yang indah dan enak didengar. Sama halnya dengan kamera, setiap orang bisa saja menjeprat-jepret dengan kamera untuk menghasilkan sebuah objek foto. Tapi tidak semua orang yang mampu memotret itu dapat menghasilkan karya imajinasi  yang ciamik dan super indah. 

Demikianlah artikel singkat kali ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, padat, dan penuh dengan pernak-pernik, Sobat Jepret dapat membacanya dengan hati dag-dig-dug, mata kunang-kunang, kepala pening, dan mulut asam, di sini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia di laman militerbanget

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 
Laman fotografi trisoenoe

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #tips fotografi

Selasa, 05 November 2024

Pustaka Tentang Fotografi: Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Renungan Bagian Keempat



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang suatu "semi aliran" dalam fotografi yang punya nama "fotografi seni". Seperti nama yang di sandangnya, aliran fotografi ini lebih menitikberatkan pada pemahaman dan penerapan seni ke dalam frame. Dan seperti yang kita pahami bersama, tolok ukur seni bukanlah sesuatu yang sifatnya eksak melainkan semi bias dan relatif. Setiap manusia memiliki konsep keindahan seni yang berlainan antara yang satu dengan yang lain. Pembahasan mengenai tema ini disajikan dengan sangat apik dalam artikel yang berjudul: "Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Renungan Bagian Keempat". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Foto seni sama sekali berbeda dengan foto komersial yang dibuat untuk kepuasan konsumen. Foto seni lebih bertujuan untuk secara total “menterjemahkan” kreatifitas fotografer dalam mengambil gambar. Biasanya seorang fotografer membuat foto seni untuk kepuasan pribadi dan tidak memikirkan kompensasi dalam bentuk materi, oleh karena itu pekerjaan sebagai fotografer foto seni lebih dominan dilakukan sebagai “panggilan hati” ketimbang pekerjaan.

Dalam weekly phothography challenge, dapat ditarik kesimpulan bahwa Fine Art photography membutuhkan keterampilan komposisi yang ciamik, dimana fotografer memainkan elemen-elemen yang tersedia. Berbagai elemen dalam objek sperti garis, bidang  dan ruang biasanya akan dimanfaatkan secara maksimal oleh sang fotografer. Dan satu elemen pokok yang biasanya dipakai secara maksimal adalah “cahaya”, sebagai elemen utama.

Fotografi seni juga tidak dapat secara baku diklasifikasikan sebagai suatu aliran. Foto landscape, makro dan lain-lain dapat di”transformasi”kan menjadi foto seni dengan permainan sudut pengambilan gambar dan imajinasi sang fotografer, dengan memadukan unsur cahaya dan pencahayaan yang merupakan “jiwa” alias elemen utama dari fotografi.

Demikianlah artikel singkat kali ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, padat, dan berisi, Sobat Jepret dapat membacanya dengan harap-harap cemas, perut mulas, dan wajah memelas, di sini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia di laman militerbanget

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 
Laman fotografi trisoenoe

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #tips fotografi

Minggu, 27 Oktober 2024

Pustaka Tentang Fotografi: Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Ocehan Bagian Ketiga



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang suatu "semi aliran" dalam fotografi yang punya nama "fotografi seni". Seperti nama yang di sandangnya, aliran fotografi ini lebih menitikberatkan pada pemahaman dan penerapan seni ke dalam frame. Dan seperti yang kita pahami bersama, tolok ukur seni bukanlah sesuatu yang sifatnya eksak melainkan semi bias dan relatif. Setiap manusia memiliki konsep keindahan seni yang berlainan antara yang satu dengan yang lain. Pembahasan mengenai tema ini disajikan dengan sangat apik dalam artikel yang berjudul: "Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Ocehan Bagian Ketiga". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Definisi Foto Seni (Fine Art Photography)


Secara definisi, foto seni adalah suatu foto yang punya nilai seni, yaitu satu nilai estetik, baik yang bersifat universal ataupun tidak. hasil karya foto seni biasanya lebih “tahan lama” tanpa mengurangi nilai seninya. Foto seni cukup berpengaruh pada cabang fotografi lain semisal foto jurnalistik.

Sebuah karya atau foto dapat dikatakan sebagai benda seni,ketika bukan hanya merupakan hasil upaya proses reproduksi belaka. pemunculan ide atau gagasan dalam menciptakan foto seni tidaklah muncul begitu saja alias dadakan. foto seni  yang baik biasanya melalui suatu proses pengamatan secara total, perenungan, dan juga serangkaian mimpi-mimpi yang panjang dan lalu berakhir sebagai sebuah eksekusi: konsep dan visi dan misi yang transparan dan baru.

Penyempurnaan teknik dan kualitas gambar fotografi terjadi pada akhir abad ke-19, ketika pasar di Amerika dibanjiri oleh kamera kodak yang dipopulerkan oleh George  Eastmen. Namun perkembangan foto seni di Indonesia sebenarnya terjadi pada sekitar akhir abad delapan belas, ada warga indonesia yang telah mampu membuat foto-foto indah menawan baik di dalam studio maupun di luar studio, dan memiliki kadar seni yang sangat baik. Perhitungan matang mengenai objek, pencahayaan dan komposisinya jelas diatur dengan hati-hati dan cermat. 

Demikianlah artikel singkat kali ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, padat, dan berisi, Sobat Jepret dapat membacanya dengan penuh suka ria serta gelak tawa, di sini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia di laman militerbanget

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 
Laman fotografi trisoenoe

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #tips fotografi

Selasa, 08 Oktober 2024

Pustaka Tentang Fotografi: Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Ocehan Bagian Ketiga



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang suatu "semi aliran" dalam fotografi yang lebih dikenal dengan "fotografi seni". Seperti gelar yang di usungnya, genre fotografi ini lebih berfokus pada pemahaman dan penjabaran seni ke dalam foto. Dan seperti yang kita pahami bersama, patokan dalam seni bukanlah sesuatu yang sifatnya pasti seperti 2 + 2 = 4 tetapi sangat lentur dan juga fleksibel. Setiap jiwa memiliki tolok ukur keindahan seni yang berlainan antara yang satu dengan yang lain. Pembahasan mengenai tema ini disajikan dengan sangat apik dalam artikel yang berjudul: "Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Ocehan Bagian Ketiga". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Definisi Foto Seni (Fine Art Photography)

Secara definisi, foto seni adalah suatu foto yang punya nilai seni, yaitu satu nilai estetik, baik yang bersifat universal ataupun tidak. hasil karya foto seni biasanya lebih “tahan lama” tanpa mengurangi nilai seninya. Foto seni cukup berpengaruh pada cabang fotografi lain semisal foto jurnalistik.

Sebuah karya atau foto dapat dikatakan sebagai benda seni,ketika bukan hanya merupakan hasil upaya proses reproduksi belaka. pemunculan ide atau gagasan dalam menciptakan foto seni tidaklah muncul begitu saja alias dadakan. foto seni  yang baik biasanya melalui suatu proses pengamatan secara total, perenungan, dan juga serangkaian mimpi-mimpi yang panjang dan lalu berakhir sebagai sebuah eksekusi: konsep dan visi dan misi yang transparan dan baru.

Penyempurnaan teknik dan kualitas gambar fotografi terjadi pada akhir abad ke-19, ketika pasar di Amerika dibanjiri oleh kamera kodak yang dipopulerkan oleh George  Eastmen. Namun perkembangan foto seni di Indonesia sebenarnya terjadi pada sekitar akhir abad delapan belas, ada warga indonesia yang telah mampu membuat foto-foto indah menawan baik di dalam studio maupun di luar studio, dan memiliki kadar seni yang sangat baik. Perhitungan matang mengenai objek, pencahayaan dan komposisinya jelas diatur dengan hati-hati dan cermat.

Demikianlah artikel singkat kali ini. Untuk penjelasan yang lebih memukau, memusingkan, dan jauh dari kata bermakna, Sobat Jepret dapat membacanya dengan tangis haru, di sini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia di laman militerbanget

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 
Laman fotografi trisoenoe

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #tips fotografi

Rabu, 25 September 2024

Pustaka Tentang Fotografi: Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Coretan Bagian Kedua


Fotografi Seni Disajikan Dengan Siluet
pustakasenjatadanfotografi.blogspot.com

Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang suatu "semi aliran" dalam fotografi yang punya nama "fotografi seni". Seperti nama yang di sandangnya, aliran fotografi ini lebih menitikberatkan pada pemahaman dan penerapan seni ke dalam frame. Dan seperti yang kita pahami bersama, tolok ukur seni bukanlah sesuatu yang sifatnya eksak melainkan semi bias dan relatif. Setiap manusia memiliki konsep keindahan seni yang berlainan antara yang satu dengan yang lain. Pembahasan mengenai tema ini disajikan dengan sangat apik dalam artikel yang berjudul: "Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Tulisan Bagian Kedua". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Sejarah Fotografi Seni (History The Art of Photography)

Pada akhir abad ke-10 Masehi, Ibnu al-Haitham bersama dengan Kamaluddin al-Farisi berhasil menemukan prinsip-prinsip dasar pembuatan kamera dan menerapkannya dalam sebuah kamera kotak yang bernama Obscura. Kemudian kamera Obscura ini pun mulai diperkenalkan secara luas di Barat oleh Cardano Geronimo pada abad ke-16 Masehi dengan mengganti lubang bidik pada kamera dengan lensa. Tahun 1665, disusunlah kamera berukuran kecil yang fungsinya hampir sama seperti kamera Obscura.

Pada masa ini, perkembangan fotografi hanya berpusat pada pengembangan sistem kamera itu sendiri. Sedangkan hasil dari kamera, yang berupa gambar foto, fungsinya sebagai perekam suatu benda atau peristiwa tanpa dianggap sebagai suatu karya seni visual layaknya lukisan ataupun arca pada masa itu. Artis-artis visual berpendapat bahwa gambar foto yang dihasilkan oleh kamera bukan dengan kemahiran tangan fotografer, melainkan karena kecanggihan dari kamera itu sendiri. Oleh karena itulah mereka tidak bisa menerima kenyataan bahwa gambar foto merupakan suatu karya seni.

Demikianlah artikel singkat kali ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, padat, dan berisi, Sobat Jepret dapat membacanya dengan penuh suka ria serta gelak tawa, di sini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia di laman militerbanget

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 
Laman fotografi trisoenoe

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #tips fotografi

Senin, 16 September 2024

Pustaka Tentang Fotografi: Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Tulisan Bagian Pertama


Prewed Photo
(Art & Vintage)
pustakasenjatadanfotografi.blogspot

Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang suatu "semi aliran" dalam fotografi yang punya nama "fotografi seni". Seperti nama yang di sandangnya, aliran fotografi ini lebih menitikberatkan pada pemahaman dan penerapan seni ke dalam frame. Dan seperti yang kita pahami bersama, tolok ukur seni bukanlah sesuatu yang sifatnya eksak melainkan semi bias dan relatif. Setiap manusia memiliki konsep keindahan seni yang berlainan antara yang satu dengan yang lain. Pembahasan mengenai tema ini disajikan dengan sangat apik dalam artikel yang berjudul: "Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Tulisan Bagian Pertama". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Secara sederhana, seni adalah kegiatan manusia dalam memproyeksikan kenyataan ke dalam sebuah karya yang bentuk dan isinya memiliki daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu didalam rohani si penikmat seni itu. Selain itu, seni juga dapat dikatakan sebagai salah satu cara dalam mengkomunikasikan sebuah pesan dari seniman kepada para penikmatnya dengan memfokuskan pada aspek keindahan.

Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa fotografi seni adalah suatu bentuk “ocehan dan obrolan” secara visual, antara fotografer (yang juga seniman) kepada para penikmat hasil karyanya, melalui karya-karya yang terbentuk dari pengalaman serta penjiwaan si fotografer (astaga, penjelasannya kok njelimet amat sih!). 

Menonjolkan aspek keindahannya merupakan ciri khas dari cara penyampaian pesan melalui fotografi seni ini jika dibandingkan dengan cara atau media penyampaian pesan lainnya. Untuk mencapai tujuan dari komunikasi melalui fotografi seni ini, perlu dipenuhi beberapa syarat yang juga njelimet, yang disebut sebagai AIDA: Attention, Interest, Desire, and Action atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Perhatian, Ketertarikan, Keinginan, dan Tindakan.

Demikianlah artikel singkat kali ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, padat, dan berisi, Sobat Jepret dapat membacanya dengan rasa bahagia tanpa dibayangi dengan dukalara serta jauh dari muram durja, di sini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia di laman militerbanget

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 
Laman fotografi trisoenoe

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #tips fotografi

Kamis, 29 Agustus 2024

Pustaka Tentang Fotografi: Fotografi Dramatik (Cerita Tentang Satu Aliran Fotografi, yang Disajikan Dalam Dua Tulisan, Ditambah 4 Gelas Kopi Hitam dan Dua Bungkus Rokok) – Bagian Kedua


Jembatan dan Mimpi
pustakasenjatadanfotografi.blogspot.com

Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang suatu "semi aliran" dalam fotografi yang punya nama "fotografi dramatik". Aliran fotografi ini sebenarnya bukanlah "aliran" alias genre dalam arti kata yang sebenarnya, melainkan satu pemilihan tema dalam fotografi. Pembahasan mengenai tema ini disajikan dengan sangat apik dalam artikel yang berjudul: "Fotografi Dramatik (Cerita Tentang Satu Aliran Fotografi, yang Disajikan Dalam Dua Tulisan, Ditambah 4 Gelas Kopi Hitam dan Dua Bungkus Rokok) – Bagian Kedua". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Nyawa Dari Fotografi Dramatik

Ada tiga unsur utama dalam fotografi dramatik: bentuk, warna, dan cerita. Adalah penting bagi seorang fotografer yang mendalami fotografi dramatik untuk belajar berpikir tentang tiga unsur penting ini.

Bentuk: Berarti citra dimensi dari sebuah objek dalam foto. Bentuk berperan sebagai tempat dimana foto dramatik dibuat. Pada dasarnya, bentuk menciptakan pusat dari sebuah foto sementara warna dan cerita menjadi penguat dari pesan dalam foto itu. Karena itu, penting bagi sebuah foto dramatik untuk dimulai dengan bentuk yang berbeda atau mencolok. Ini bisa dilakukan dengan memilih objek yang punya ‘bentuk’ yang menarik, mencolok, atau dinamis.

Warna: Warna dapat menarik perhatian orang yang melihat dan menstimulasikan sistem persepsi mereka. Warna bukan hanya menarik, tapi juga bisa mengunci perhatian. Kalau mata orang yang melihat bergerak ke sekeliling frame, maka warnalah yang akan menariknya ke pusat. Cara lain dalam menggunakan warna adalah menghasilkan sebuah foto dalam warna yang benar-benar kontras.

Cerita: Cerita dalam suatu foto memiliki peran untuk menyampaikan pesan kepada para penikmatnya, tentang apa yang ada dalam foto itu sendiri.

Demikianlah artikel singkat kali ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, Sobat Jepret dapat membacanya dengan penuh kebahagiaan serta haru pilu, di sini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia di laman militerbanget

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 
Laman fotografi trisoenoe

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #tips fotografi

Sabtu, 17 Agustus 2024

Pustaka Tentang Fotografi: Fotografi Dramatik (Cerita Tentang Satu Aliran Fotografi, yang Disajikan Dalam Dua Tulisan, Ditambah 4 Gelas Kopi Hitam dan Dua Bungkus Rokok) – Bagian Pertama


Awan Gelap - Fotografi Dramatik
pustakasenjatadanfotografi.blogspot.com

Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang suatu "semi aliran" dalam fotografi yang punya nama "fotografi dramatik". Aliran fotografi ini sebenarnya bukanlah "aliran" alias genre dalam arti kata yang sebenarnya, melainkan satu pemilihan tema dalam fotografi. Pembahasan mengenai tema ini disajikan dengan sangat apik dalam artikel yang berjudul: "Fotografi Dramatik (Cerita Tentang Satu Aliran Fotografi, yang Disajikan Dalam Dua Tulisan, Ditambah 4 Gelas Kopi Hitam dan Dua Bungkus Rokok) – Bagian Pertama". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Definisi Fotografi dramatik

Tidak ada definisi yang baku atau universal tentang aliran fotografi ini. Sebenarnya, tidak ada definisi yang jelas tentang konsep dramatik. Tapi, akan lebih mudah untuk menentukan apa yang masuk ke dalam batasan jenis fotografi ini. Secara sederhana, fotografi dramatik adalah satu aliran fotografi yang tidak berusaha untuk menampilkan suatu obyek foto dari sudut pandang keindahan semata, atau dari sisi realitas. Fotografi dramatik justru lebih memilih untuk “mendramakan” obyeknya melalui kekuatan bentuk, warna, dan cerita, dengan satu tujuan, untuk menenggelamkan "khayalan" dan "rasa" dari yang melihat foto ini ke dalam “nuansa” yang lebih mengharukan, atau bahkan mencekam.

Definisi yang sederhana ini kemudian melahirkan satu perspektif yang benar-benar berbeda. Karena detil dari sebuah objek terbuat dari bentuk, warna, dan cerita, maka otak secara logis akan mengolah dan menterjemahkan sesuatu yang berbeda ini dengan pendekatan “insting” ketimbang pendekatan logika. Alhasil, ketika manusia dihadapkan pada sesuatu yang “dramatik”, maka manusia akan cenderung untuk menggunakan perasaannya ketimbang menggunakan akal-fikirannya. 

Intinya, fotografi dramatik mengkomunikasikan kepada orang yang melihatnya melalui Bahasa emosi. Ini tentu menguntungkan fotografer, karena sistem emosi manusia lebih kuat dibandingkan sistem logikanya.

Demikianlah artikel singkat kali ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, Sobat Jepret dapat membacanya dengan rasa senang di hati serta gembira ria, di sini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia di laman militerbanget

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 

Laman fotografi trisoenoe

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #tips fotografi

Sabtu, 27 Juli 2024

Pustaka Tentang Fotografi: Komposisi Statis, Suatu Komposisi yang Menarik, Bukan Suatu Komposisi Yang Harus Dihindari! (penuturan bagian ketiga)


Bunga
Fotografi Komposisi Statis
pustakasenjatadanfotografi.blogspot.com

Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang suatu hal dalam fotografi, dalam hal ini adalah komposisi statis dalam fotografi. Pembahasan tersebut tertuang dalam tulisan yang cukup menarik yang punya judul: "Komposisi Statis, Suatu Komposisi yang Menarik, Bukan Suatu Komposisi Yang Harus Dihindari! (penuturan bagian ketiga)". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Warna

Secara visual, warna selalu berhasil memberikan nuansa yang berbeda dalam setiap foto. Warna juga mampu menyampaikan makna yang berbeda. Dan ini juga berlaku dalam komposisi. Memposisikan sebuah objek di tengah dengan warna yang mencolok akan mampu memberikan kesan yang kuat. Meskipun dalam porsi warna yang kecil, namun warna justru dapat menjadi unsur dominan, asal tidak terganggu dengan objek lain yang memiliki warna yang sama. Foto diatas menunjukkan warna putih dan kuning dari bunga tersebut sangat mencolok, dan objek atau elemen lain tidak memiliki warna yang sama/serupa.

Contoh diatas memaksimalkan warna primer sebagai kekuatan utama untuk menarik perhatian penikmat foto. Bayangkan jika bunga tersebut hanya memiliki satu warna saja, pasti fotonya akan menjadi datar.

Efek Gerak

Gunakan speed lambat untuk mendapatkan efek gerak, namun sang subjek yang di tengah diusahakan dalam keadaan diam. Efek gerak dari orang-orang sekitarnya membuat foto terasa lebih hidup meskipun saya mengkomposisikannya secara statis. Saya sarankan jika menggunakan speed lambat, lebih baik kalau pakai continuous shutter. Tidak perlu berdetik-detik, cukup 1/15 atau 1/4 sudah bisa menimbulkan efek gerak.
Demikianlah artikel singkat kali ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, Sobat Jepret dapat membacanya dengan penuh konsentrasi dan kebahagiaan, di sini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia di laman militerbanget

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 

Laman fotografi trisoenoe

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #tips fotografi

Sabtu, 25 Mei 2024

Pustaka Tentang Fotografi: Komposisi Statis, Suatu Komposisi yang Menarik, Bukan Suatu Komposisi Yang Harus Dihindari! (penuturan bagian kedua)


Kota Tua - Jakarta
Fotografi Komposisi Statis
pustakasenjatadanfotografi.blogspot.com

Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang suatu hal dalam fotografi, dalam hal ini adalah komposisi statis dalam fotografi. Pembahasan tersebut tertuang dalam tulisan yang cukup menarik yang punya judul: "Komposisi Statis, Suatu Komposisi yang Menarik, Bukan Suatu Komposisi Yang Harus Dihindari! (penuturan bagian kedua)". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Apa itu Statis dan Mengapa harus Statis?

Arti kata statis adalah tetap, diam, tidak bergerak. Entah pemahaman ini adalah hasil kesepakatan bersama atau memang sebuah ketetapan yang mutlak, penuturan yang paling banyak menjabarkan komposisi statis itu adalah:  apabila objek utama ada tepat di tengah-tengah frame. Mau objeknya bergerak atau diam saja, selama si objek berada di tengah-tengah frame, maka itu adalah fotografi statis. Bahkan banyak fotografer kelas berat (dengan jam terbang yang sangat tinggi) pun menuturkan penjabaran yang serupa; “fotografi statis itu jikalau objeknya tepat berada di tengah frame”. Oleh karena itu foto dengan komposisi ini tidak “dinamis”, dalam artian tidak sedinamis foto dengan objek di pinggir (selain di tengah).

Dalam aturan komposisi fotografi yang sudah sangat kesohor, yaitu aturan segi tiga, penempatan objek di tengah-tengah adalah hal yang diharamkan. Alasan utama menghindari posisi tengah adalah agar foto terlihat “luwes” dan tidak kaku. Dalam kasus ini, banyak fotografer yang akhirnya memperlakukan “ke-kaku-an” tersebut sebagai hal yang harus dihindari. Alhasil, secara tidak sadar, sebagian fotografer tersebut malah terkungkung pada berbagai aturan dan ketetapan, dan sedikit demi sedikit mulai kehilangan naluri “kemerdekaan” dalam memotret.

Demikianlah artikel singkat ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, Sobat Jepret dapat membacanya dengan penuh rasa bahagia dan juga haru, di sini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia di laman militerbanget

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 

Laman fotografi trisoenoe

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #tips fotografi

Rabu, 06 Maret 2024

Pustaka Tentang Fotografi: Komposisi Statis, Suatu Komposisi yang Menarik, Bukan Suatu Komposisi Yang Harus Dihindari! (penuturan bagian pertama)



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang suatu hal dalam fotografi, dalam hal ini adalah komposisi statis dalam fotografi. Pembahasan tersebut tertuang dalam tulisan yang sangat menarik berjudul: "Komposisi Statis, Suatu Komposisi yang Menarik, Bukan Suatu Komposisi Yang Harus Dihindari! (penuturan bagian pertama)". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Menurut seorang “Maestro” fotografi yang sudah sangat kesohor, yang bernama Arbain Rambey, komposisi fotografi itu adalah: “Masalah menempatkan berbagai benda yang terpotret dalam bingkai fotonya. Bagus tidaknya komposisi sebuah foto sangat tergantung kebutuhan pada foto itu sendiri. Komposisi bisa dibuat dengan mengatur benda yang akan dipotret, atau mengatur angle (sudut pengambilan) dan pilihan lensa untuk obyek pemotretan yang tak bisa diatur”. 

Ada juga yang menuturkan berdasarkan sudut pandang yang lain, seperti yang dikatakan oleh kebanyakan Sobat saya. Komposisi fotografi itu adalah cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini melingkupi elemen dasar dalam fotografi, yaitu garis, bentuk, form, warna, terang dan gelap. 

Walaupun penjabarannya beragam, tetapi semuanya sepakat, bahwa komposisi dalam dunia per”fotografi”an itu adalah hal yang mutlak ada alias tidak terpisahkan. Komposisi itu seperti “Bahasa” yang digunakan oleh fotografer saat bertutur melalui foto.

Demikianlah artikel singkat ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, Sobat Jepret dapat membacanya dengan penuh rasa kebahagiaan dan juga kegembiraan, di sini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia: militerbanget.blogspot.com

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman: portal-receh.blogspot.com

Artikel tentang alutsista: kilas-copas.blogspot.com

Artikel tentang khasiat dan manfaat: portal-lambe-receh.blogspot.com

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain: portal-kisah.blogspot.com

Sumber: 


Tag: 
#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA, #Covid-19, #Corona Virus, #Isolasi Mandiri, #Pendemi Covid-19,#Omicron, #Instagram, #Instanusantara, #Instagood, #Insta, #fotolia, #Adobe Stock, #iStock Photo, #Getty Images, #Alamy, "Free Digital Photos, #500px, #Dreamstime, #Etsy, #SmugMug, #Stocksy, #EyeEm, #Pixieset, #Envato Elements, #Shutterstock, #photograph, #portrait

Kamis, 08 Februari 2024

Pustaka Tentang Fotografi: Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Celoteh yang Penghabisan)



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang ke"hebat"an satu "dunia" baru dan kegunaannya bagi para fotografer, baik itu fotografer pemula ataupun fotografer kawakan. Pembahasan tersebut tertuang dalam tulisan yang sangat menarik berjudul: "Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Celoteh yang Penghabisan)". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Lomonesia (Lomography Society Indonesia)

Jika Sobat tertarik dengan kamera keluaran Rusia tersebut, saya sarankan untuk bergabung dengan komunitas ini. Karena dalam komunitas ini Sobat akan terpuaskan secara ilmu dan bahan tentang kamera Lomo. Lomonesia sendiri sudah berusia 5 tahun. Didirikan pada bulan Agustus 2004 dan masih tetap berdiri hingga sekarang. Jika Sobat tertarik buka saja websitenya www.lomonesia.com. Di sini Sobat bisa dengan mengetahui agenda-agenda kegiatan mereka.

Komunitas Fotografi Indonesia

Diungkapkan oleh Jony Sasmito, selaku founder dan juga Ketua di KFI, bahwa komunitas ini didirikan pada tanggal 29 Juni 2011 silam.

Iapun mengisahkan, awal mulanya mendirikan Komunitas Fotografi Indonesia didorong rasa mirisnya karena kerap melihat foto – foto keindahan alam (landscape) Indonesia, namun yang memotret adalah fotografer luar negeri.

“Saat itu saya tergugah, kan di Indonesia banyak fotografer, apa karena tidak ada wadahnya yah?

Akhirnya saya coba untuk membuat komunitas, dengan harapan bisa menyatukan teman – teman fotografer. Dan bisa menjadi wadah bagi fotografer untuk berkembang dan belajar bareng sehingga bisa menjadi fotografer yang handal.” tutur beliau.

Demikianlah artikel singkat ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, Sobat Jepret dapat membacanya dengan seluruh kebahagiaan serta ketenangan batin, di sini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia: militerbanget.blogspot.com

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman: portal-receh.blogspot.com

Artikel tentang alutsista: kilas-copas.blogspot.com

Artikel tentang khasiat dan manfaat: portal-lambe-receh.blogspot.com

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain: portal-kisah.blogspot.com

Sumber: 


Tag: 
#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA, #Covid-19, #Corona Virus, #Isolasi Mandiri, #Pendemi Covid-19,#Omicron, #Instagram, #Instanusantara, #Instagood, #Insta, #fotolia, #Adobe Stock, #iStock Photo, #Getty Images, #Alamy, "Free Digital Photos, #500px, #Dreamstime, #Etsy, #SmugMug, #Stocksy, #EyeEm, #Pixieset, #Envato Elements, #Shutterstock, #photograph, #portrait