Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang satu aliran dalam fotografi yang menampilkan subyek foto dalam perspektif klasik. Tidak bisa dipungkiri, tampilan klasik dalam fotografi memang memiliki keunikan tersendiri yang mampu menghadirkan satu sudut pandang yang baru bagi para penikmatnya. Dan artikel tersebut tertuang dalam tulisan yang sangat menarik berjudul: "Fotografi Nuansa Klasik, Menjebak Fragmen Dalam Aura yang Abadi (Fragmen Terakhir)". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:
Pada artikel fragmen terakhir ini yang akan diulas adalah:
Keempat
Saatnya Jepret alias eksekusi si Model. Tugas paling berat untuk urusan memotret genre klasik portrait ya pada saat eksekusi ini. Sebab, fotografer harus bisa mendapatkan aura yang pas melalui komunikasi mata dan batin melalui kamera. Meski yang difoto bisa jadi keluarga sendiri, bukan berarti komunikasi tersebut mudah diperoleh melalui medium kamera. Masih banyak yang jadi kaku, canggung, bahkan jadi terlihat aneh saat harus berpose di depan kamera atau sebaliknya, berlebihan dan membuat foto portrait klasik menjadi kehilangan nyawanya.
Usahakan foto yang dihasilkan bisa menjebak emosi, karakter dan atmosfer keseharian dari model yang difoto. Tetaplah fokus pada bahasa yang disampaikan oleh mata, mimik wajah, gesture badan dan 'pesan tersembunyi' dari subjek yang akan difoto.
Pesan tersembunyi dalam foto portrait itu seperti yang dituturkan oleh fotografer legendaris Irving Penn sebagai karakter yang indah tetapi seakan takut untuk ditunjukan. Biasanya tertutup oleh bayang-bayang “etika dan norma” orang-orang sekitar dan juga aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, jangan mudah tertipu oleh “casing” atau tampilan luar, melainkan mampu memotret hingga menembus semburat rasa lewat bahasa mata, yang merupakan cerminan hati yang sesungguhnya.
Hal lain yang tidak kalah penting saat jepret-menjepret yakni, mengendalikan cahaya. Apakah akan menyinari seluruh wajah atau sebagian saja. Kalau sebagian, berapa banyak yang akan tertimpa cahaya dan bagaimana gradasi bayangan yang timbul. Bagaimana dengan bayangan yang jatuh di wajah, pipi atau hidung? Apakah akan dihilangkan ataukah akan diekspose ?
Demikianlah artikel singkat ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, dapat disimak di sini.
Artikel ini telah tayang di laman trisoenoe.com dengan judul asli: "Fotografi Nuansa Klasik, Menjebak Fragmen Dalam Aura yang Abadi (Fragmen Terakhir)".
Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu
Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:
Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia: militerbanget.blogspot.com
Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman: portal-receh.blogspot.com
Artikel tentang alutsista: kilas-copas.blogspot.com
Artikel tentang khasiat dan manfaat: portal-lambe-receh.blogspot.com
Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain: portal-kisah.blogspot.com
Sumber:
Tag:
#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA, #Covid-19, #Corona Virus, #Isolasi Mandiri, #Pendemi Covid-19,#Omicron