Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang suatu "semi aliran" dalam fotografi yang punya nama "fotografi seni". Seperti nama yang di sandangnya, aliran fotografi ini lebih menitikberatkan pada pemahaman dan penerapan seni ke dalam frame. Dan seperti yang kita pahami bersama, tolok ukur seni bukanlah sesuatu yang sifatnya eksak melainkan semi bias dan relatif. Setiap manusia memiliki konsep keindahan seni yang berlainan antara yang satu dengan yang lain. Pembahasan mengenai tema ini disajikan dengan sangat apik dalam artikel yang berjudul: "Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Renungan Bagian Keempat". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:
Foto seni sama sekali berbeda dengan foto komersial yang dibuat untuk kepuasan konsumen. Foto seni lebih bertujuan untuk secara total “menterjemahkan” kreatifitas fotografer dalam mengambil gambar. Biasanya seorang fotografer membuat foto seni untuk kepuasan pribadi dan tidak memikirkan kompensasi dalam bentuk materi, oleh karena itu pekerjaan sebagai fotografer foto seni lebih dominan dilakukan sebagai “panggilan hati” ketimbang pekerjaan.
Dalam weekly phothography challenge, dapat ditarik kesimpulan bahwa Fine Art photography membutuhkan keterampilan komposisi yang ciamik, dimana fotografer memainkan elemen-elemen yang tersedia. Berbagai elemen dalam objek sperti garis, bidang dan ruang biasanya akan dimanfaatkan secara maksimal oleh sang fotografer. Dan satu elemen pokok yang biasanya dipakai secara maksimal adalah “cahaya”, sebagai elemen utama.
Fotografi seni juga tidak dapat secara baku diklasifikasikan sebagai suatu aliran. Foto landscape, makro dan lain-lain dapat di”transformasi”kan menjadi foto seni dengan permainan sudut pengambilan gambar dan imajinasi sang fotografer, dengan memadukan unsur cahaya dan pencahayaan yang merupakan “jiwa” alias elemen utama dari fotografi.
Demikianlah artikel singkat kali ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, padat, dan berisi, Sobat Jepret dapat membacanya dengan harap-harap cemas, perut mulas, dan wajah memelas, di sini.
Artikel ini telah tayang di laman trisoenoe dengan judul asli: "Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Renungan Bagian Keempat".
Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu
Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:
Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia di laman militerbanget
Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh
Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas
Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh
Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah
Sumber:
Laman fotografi trisoenoe
Tag:
#Fotografi #Fotografer #tips fotografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar