Kamis, 01 April 2021

Pustaka Tentang Catatan seorang (bukan) Fotografer: Jalan-jalan ke Tugu Monas (Monumen Nasional)


Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang catatan singkat dari seorang (yang bukan) fotografer, tentang satu tempat bersejarah di Jakarta, yaitu Monas. Dan judul tulisannya adalah "Jalan-jalan ke Tugu Monas" Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Minggu lalu, hari Ahad, tanggal 18 September 2016, bersama keluarga, kami jalan-jalan ke Monas (bagi Sobat yang belum paham apa itu Monas, saya kasih tau ya Sob, Monas itu adalah singkatan dari Monumen Nasional, hehehehe). Niatnya sih mau rekreasi dengan budget murah dan terjangkau, dan juga ada nilai edukasinya, Yah, maklum deh, tanggung bulan, jadi acara rekreasi harus diselaraskan dan dikompromikan dengan AD/ART (anggaran dasar/anggaran rumah tangga), dengan  tidak mengurangi esensi dari rekreasi itu sendiri. 

Berangkat pagi, sekitar pk. 09.00, sampailah kita di Monas sekitar pk. 10.30, langsung disambut antrian masuk area Monas! Luar biasa animo orang-orang untuk ngeliat ini "bangoenan", walaupun tingginya nggak tinggi-tinggi amat, sekitar 132 meter (banyak bangunan di Jakarta yang memiliki tinggi melebihi Monas-pen), tapi karena disekelilingnya masih lega (sekelilingnya lapangan dengan pepohonan rimbun), maka bangunan ini keliatan tinggi banget. dan jadi kelihatan menjulang. 

Setelah lolos antrian masuk Monas, para pengunjung diarahkan melalui terowongan bawah tanah, menuju ke loket, dan, astaga! "Antri lagi!" Yup, setelah antri beli tiket (berupa kartu tap...itu lho, kartu yang kudu ditepok ke sensor pintu putar, kaya loketnya busway!), pengunjung harus antri lagi untuk melewati pintu batas, sebelum menuju pintu putar...di pintu putar, antri lagi untuk ngetap tiket masuk...buset dah!
Dan...setelah lolos antrian pintu putar, pengunjung dapat bernapas lega, walau sejenak, karena, kalau kita mau naik ke puncaknya Monas....Wah.....Antri lagi, dan nggak tanggung-tanggung lamanya, hampir 2 jam sob!..Kalah dah antrian sembako!

Gila sekaligus salut, gila karena antriannya nggak masuk akal, tapi salut juga, karena yang antri keliatan sabar sekaligus seneng, wah...Ini baru orang Indonesia...Sabarnya pol, dan bisa merasakan kesenangan dalam kondisi apapun. 

Demikianlah artikel singkat ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, dapat disimak di sini.

(artikel ini telah tayang di laman trisoenoe.com dengan judul asli: "Jalan-jalan ke Tugu Monas (Monumen Nasional)").

Artikel oleh: Tuntas Trisunu

Sumber: 

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA, #Covid-19, #Corona Virus, #Isolasi Mandiri, #Pendemi Covid-19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar