Minggu, 06 Februari 2022

Pustaka Tentang Fotografi: Tiga Aturan Emas Fotografi! (Ini Bukan Ilmu Silat...Ini Ilmu Fotografi!) - Tulisan Bagian Pertama



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang catatan ringkas dan pendek dari seorang (yang bukan) fotografer, mengenai beberapa aturan dasar dalam fotografi, yang sangat berguna supaya fotografer bisa menghasilkan foto yang ciamik dan nyam-nyam. Dan artikel tersebut tertuang dalam tulisan yang sangat menarik berjudul: "Tiga Aturan Emas Fotografi! (Ini Bukan Ilmu Silat...Ini Ilmu Fotografi!) - Tulisan Bagian Pertama". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Kunci utama untuk mendapatkan foto yang ciamik adalah feel alias “rasa” dari si fotografer. Tapi, “feel;” saja tanpa didukung dengan trik dan juga penguasaan dasar-dasar fotografi, maka hasil foto yang ciamik yang Sobat harapkan, tentu tinggal menjadi mimpi, alias hil yang mustahal!

Terus, apa saja sih dasar-dasar fotografi yang perlu dikuasai untuk bisa menghasilkan foto yang enak untuk dilihat?

Kita sebut saja dasar-dasar fotografi itu sebagai Tiga Aturan Emas Fotografi! (Sebenarnya, itu sih hanya penamaan dari saya saja Sob. Sobat boleh saja kok untuk kasih nama lain untuk aturan-aturan itu, yang penting adalah penerapan dan penguasaannya, bukan namanya...Bener kan Sob?)

Ya! Hasil foto yang ciamik tergantung dari Tiga Aturan Emas Fotografi. 

Lalu, apa saja Tiga Aturan Emas Fotografi itu? 

Singkatnya, aturan-aturan itu adalah; bukaan (aperture), kecepatan rana (shutter speed) dan ISO. Kombinasi dari ketiganya menentukan gelap terangnya sebuah foto.  Nah, dibawah ini, akan kita bahas secara singkat satu demi satu. Cekidot ya Sob:

BUKAAN / APERTURE / DIAFRAGMA

Aperture adalah bukaan lensa kamera dimana cahaya masuk. Kalau bukaan besar, maka jumlah atau intensitas cahaya yang masuk akan lebih tinggi dibandingkan dengan bukaan kecil. Selain merupakan salah satu cara mengendalikan cahaya yang masuk, bukaan digunakan juga untuk mengatur kedalaman ruang (depth of field alias “dof”).

Dalam prakteknya, kalau Sobat berada di TKP memotret, dimana cahaya sangat terang, maka Sobat bisa menutup bukaan sehingga lebih sedikit cahaya masuk ke dalam sensor kamera. Sebaliknya, kalau kondisi lingkungan gelap, maka Sobat bisa membuka bukaan lensa sehingga hasil akhir menjadi optimal.

Demikianlah artikel singkat ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, dapat disimak di sini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Silahkan baca-baca berbagai artikel menarik di laman:

Sumber: 

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA, #Covid-19, #Corona Virus, #Isolasi Mandiri, #Pendemi Covid-19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar