Kamis, 10 Oktober 2024

Pustaka Tentang Pesawat Serang dan Intai Taktis / Attack and Tactical Reconnaissance Aircraft - TSR.2



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang satu jenis alutsista dari spesies pesawat serang dan intai taktis alias attack and tactical reconnaissance aircraft racikan dari negara Inggris. Pada saat awal kemunculannya, pesawat ini langsung menyita perhatian publik karena performanya yang sangat tinggi (untuk ukuran saat itu tentunnya). Memiliki sederet fitur yang termodern, pesawat ini tadinya akan menjadi alutsista tulang punggung angkatan udara Inggris. Tetapi takdir berkata lain, pesawat ini ternyata harus tereliminasi sebelum sempat diproduksi secara massal. Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

British Aircraft Corporation TSR-2 adalah pesawat serang dan intai taktis yang dirancang oleh perusahaan British Aircraft Corporation (BAC) sebagai pengganti pesawat pembom ringan English Electric Canberra. Pesawat ini dirancang untuk melakukan misi penyerangan jauh ke dalam wilayah musuh dengan kecepatan tinggi pada elevasi yang rendah, purwarupa pesawat ini berhasil melakukan penerbangan perdananya pada tanggal 27 September 1964.

Pesawat ini pada awalnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan RAF pada tahun 1957 yang membutuhkan pesawat yang akan menggantikan posisi pesawat Canberra. Pesawat pembom ini nantinya akan dilengkapi dengan fitur terrain following radar, inertial navigation canggih, dan mampu terbang dengan kecepatan supersonik di elevasi rendah, dan kecepatan mach 2 di elevasi yang tinggi. Dan kelebihan lain dari pesawat ini adalah, pesawat ini tergolong handal dan bandel, karena dapat dioperasikan pada landasan pacu yang pendek, kasar, dan sederhana.

Faktanya adalah, banyak sekali fitur yang terbilang sangat maju, yang ditanamkan pada pesawat ini, pada saat pengembangan dan perakitan akhir dari pesawat ini, sehingga seluruh sistem TSR.2 menjadi hal yang benar-benar menjadi terobosan baru bagi industri penerbangan Inggris.

Demikianlah ulasan singkat tentang Pesawat Serang dan Intai Taktis / Attack and Tactical Reconnaissance Aircraft - TSR.2. Untuk ulasan yang jauh lebih lengkap, rekan-rekan dapat membacanya pada artikel aslinya di sini.

(Artikel ini telah tayang di laman militerbanget dengan judul asli: "Pesawat Serang dan Intai Taktis / Attack and Tactical Reconnaissance Aircraft - TSR.2")

Artikel asli ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang fotografi di laman trisoenoe

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 

Tag:
#Alutsista
#Italia
#UAV

Rabu, 09 Oktober 2024

Pustaka Tentang Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV) - SELEX Galileo Falco



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang satu jenis alutsista dari tipe pesawat tanpa awak atau lebih dikenal sebagai unmanned aerial vehicle (UAV) dari Italia. UAV ini dirancang untuk tugas-tugas non tempur seperti pemantauan, pengintaian, intelijen dan beberapa misi lain. Sampai dengan artikel ini ditulis, UAV ini tampaknya masih belum diarahkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang bersifat taktis seperti penyerangan target secara langsung atau serangan skala terbatas. Walaupun demikian, tidak tertutup kemungkinan kalau UAV dapat dikonversi untuk melaksanakan misi tempur yang sesungguhnya. Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Falco melakukan penerbangan perdananya pada bulan Desember 2003. Setelah melalui serangkaian uji dan juga perbaikan serta peningkatan di beberapa fitur, pesawat tanpa awak ini akhirnya resmi dipasarkan pada tahun 2009. Sampai artikel ini ditulis, sebanyak 50 unit telah diproduksi untuk diserahkan kepada pembeli pertama (dan satu-satunya pembeli yang diketahui oleh publik), yaitu Pakistan. 

Militer Pakistan mengadopsi sekitar 24 unit Falco sejak UAV ini diproduksi, dan militer Pakistan telah menggunakan UAV ini dalam operasi militer Swat Valley (paling tidak, itulah yang diketahui oleh sumber-sumber di luar Pakistan).

UAV Falco merupakan pesawat tanpa awak yang bisa digolongkan ke dalam UAV “kelas menengah”, dimana tujuan dari pembuatan UAV ini adalah sebagai sarana untuk pengintaian dan pemantauan sehingga UAV ini tidak dilengkapi dengan kemampuan mengusung persenjataan, tidak seperti UAV Predator dan Reaper buatan Amerika Serikat.

Walaupun demikian, UAV ini tetap memiliki beberapa keunggulan, seperti durasi terbang yang cukup panjang, elevasi operasional yang baik, dan juga biaya operasional yang lebih murah. Belum lagi jika dihitung dengan penghematan yang luar biasa yang bisa dilakukan oleh UAV ini, jika misinya harus dijalankan oleh pesawat maupun helikopter yang berawak.

Falco didirikan oleh Galileo Avionica yang kemudian bergabung bersama perusahaan SELEX SGAS menjadi SELEX Galileo. Sebelum era Falco, SELEX memproduksi system pengiriman gambar elektronik canggih kepada sejumlah organisasi pertahanan. SELEX juga merupakan anak industry Finmeccania yang berdiri di Roma pada tahun 1998.

Demikianlah ulasan singkat tentang Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV) - SELEX Galileo Falco. Untuk ulasan yang jauh lebih lengkap, rekan-rekan dapat membacanya pada artikel aslinya di sini.

(Artikel ini telah tayang di laman militerbanget dengan judul asli: "Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV) - SELEX Galileo Falco")

Artikel asli ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang fotografi di laman trisoenoe

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 

Tag:
#Alutsista
#Italia
#UAV

Pustaka Tentang Senjata Defensif Perorangan / Personal Defense Weapon - Heckler & Koch MP7



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang satu jenis alutsista dari tipe senjata defensif perorangan atau personal defense weapon racikan dari perancang senjata asal Jerman. Senjata ini dirangcang untuk memenuhi celah yang kosong antara pistol mitraliur dan senapan serbu kompak. Berdasarkan pengalaman, beberapa segmen dalam struktural pasukan (terutama pasukan non-garis depan, seperti pengemudi kendaraan (baik kendaraan angkut logistic, perlengkapan dan personel), awak tank dan awak artileri, serta unit pasukan khusus, personel pengawal VIP dan unit penyelamatan sandera) memang membutuhkan senjata untuk pertahanan diri dengan spesifikasi yang cukup unik, dimana dibutuhkan senjata yang memiliki daya tembak yang lebih tinggi dari pistol mitraliur namun tidak sebesar senapan serbu. Untuk posisi inilah alutsista ini kemudian dirancang. Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Heckler & Koch MP7 adalah senjata api yang menganut system operasi penembakan “gas operated”. PDW ini juga dilengkapi dengan fitur umum yaitu selector mode penembakan. Rancangan internalnya mirip dengan senapan serbu HK G36, tetapi diminiaturisasi alias versi kecilnya. 

Walaupun demikian, PDW ini memiliki bentuk dan tata letak seperti pistol mitraliur yang umum. PDW ini menggunakan amunisi yang terbilang baru, yaitu amunisi berkecepatan tinggi Heckler & Koch kaliber 4.6 x 30mm. Amunisi ini juga digunakan oleh pistol HK UCP. Peluru kaliber 4,6 x 30mm cocok untuk celah antara peluru pistol atau pistol mitraliur (kaliber 9mm) dan peluru senapan serbu (kaliber 5.56mm). Amunisi ini lebih unggul dalam hal jangkauan dan penetrasi jika dibandingkan dengan peluru Parabellum kaliber 9x19mm standar, yang digunakan oleh sebagian besar pistol mitraliur yang ada.

MP7 memiliki kharakteristik khas seperti dimensi dan bobot seperti pistol mitraliur, tetapi pada jarak tembak yang dekat, PDW ini memberikan daya tembak layaknya senapan serbu. Dikatakan bahwa peluru MP7 mampu menembus pelindung tubuh CRISAT standar pada jarak tembak sekitar 200 m.

Demikianlah ulasan singkat tentang Senjata Defensif Perorangan / Personal Defense Weapon - Heckler & Koch MP7. Untuk ulasan yang jauh lebih lengkap, rekan-rekan dapat membacanya pada artikel aslinya di sini.

(Artikel ini telah tayang di laman militerbanget dengan judul asli: "Senjata Defensif Perorangan / Personal Defense Weapon - Heckler & Koch MP7")

Artikel asli ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang fotografi di laman trisoenoe

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#PDW

Selasa, 08 Oktober 2024

Pustaka Tentang Kendaraan Tempur / Combat Car - M1 dan M2



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang satu jenis alutsista dari spesies alutsista jadul, yaitu kendaraan tempur alias combat car racikan dari Amerika Serikat. Alutsista ini lahir di era 30'an dimana Amerika masih tertatih-tatih dalam hal teknologi persenjataan lapis baja dan boleh dikatakan tertinggal dibanding dengan beberapa negara di Eropa. Kendaraan tempur ini memang tak mungkin memenangkan perang antar kendaraan lapis baja di era 40'an atau di era Perang Dunia II, namun kehadiran alutsista ini menjadi salah satu bagian dari evolusi negara Paman Sam dalam merintis teknologi lapis bajanya (dimana saat ini Amerika menjadi salah satu negara yang menelurkan kendaraan tempur lapis baja yang sangat bagus). Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Combat Car memiliki satu turret octagonal yang dilengkapi dengan persenjataan yang cukup hebat (untuk ukuran saat itu tentunya), yaitu dua pucuk senapan mesin, yaitu: satu pucuk senapan mesin berat kaliber 12.7mm, dan satu pucuk lagi berupa senapan mesin kaliber 7.62mm yang dipasang koaksial. Selain itu, kendaraan ini juga dilengkapi dengan persenjataan sekunder berupa senapan mesin kaliber 7.62mm yang ditempatkan di badan dan berfungsi sebagai penangkis serangan udara, dimana konfigurasi ini baru pertama diterapkan pada AFV.

M1 dan M2 memiliki awak sebanyak empat orang. Dua awak berposisi di turret, dan dua lagi diposisikan di badan tank. Sayangnya, kemampuan kendaraan ini tidak cukup memadai apabila harus terlibat dalam pertempuran modern saat itu. Kendaraan ini hanya cocok untuk misi pengintaian saja, dan rupanya nasib baik memang berpihak pada kendaraan ini, karena memang kendaraan ini tak pernah terlibat dalam pertempuran pada saat itu.

Demikianlah ulasan singkat tentang Kendaraan Tempur / Combat Car - M1 dan M2. Untuk ulasan yang jauh lebih lengkap, rekan-rekan dapat membacanya pada artikel aslinya di sini.

(Artikel ini telah tayang di laman militerbanget dengan judul asli: "Kendaraan Tempur / Combat Car - M1 dan M2")

Artikel asli ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang fotografi di laman trisoenoe

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 

Tag:
#Alutsista
#Amerika_Serikat
#Kendaraan_Lapis_Baja

Pustaka Tentang Fotografi: Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Ocehan Bagian Ketiga



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang suatu "semi aliran" dalam fotografi yang lebih dikenal dengan "fotografi seni". Seperti gelar yang di usungnya, genre fotografi ini lebih berfokus pada pemahaman dan penjabaran seni ke dalam foto. Dan seperti yang kita pahami bersama, patokan dalam seni bukanlah sesuatu yang sifatnya pasti seperti 2 + 2 = 4 tetapi sangat lentur dan juga fleksibel. Setiap jiwa memiliki tolok ukur keindahan seni yang berlainan antara yang satu dengan yang lain. Pembahasan mengenai tema ini disajikan dengan sangat apik dalam artikel yang berjudul: "Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Ocehan Bagian Ketiga". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Definisi Foto Seni (Fine Art Photography)

Secara definisi, foto seni adalah suatu foto yang punya nilai seni, yaitu satu nilai estetik, baik yang bersifat universal ataupun tidak. hasil karya foto seni biasanya lebih “tahan lama” tanpa mengurangi nilai seninya. Foto seni cukup berpengaruh pada cabang fotografi lain semisal foto jurnalistik.

Sebuah karya atau foto dapat dikatakan sebagai benda seni,ketika bukan hanya merupakan hasil upaya proses reproduksi belaka. pemunculan ide atau gagasan dalam menciptakan foto seni tidaklah muncul begitu saja alias dadakan. foto seni  yang baik biasanya melalui suatu proses pengamatan secara total, perenungan, dan juga serangkaian mimpi-mimpi yang panjang dan lalu berakhir sebagai sebuah eksekusi: konsep dan visi dan misi yang transparan dan baru.

Penyempurnaan teknik dan kualitas gambar fotografi terjadi pada akhir abad ke-19, ketika pasar di Amerika dibanjiri oleh kamera kodak yang dipopulerkan oleh George  Eastmen. Namun perkembangan foto seni di Indonesia sebenarnya terjadi pada sekitar akhir abad delapan belas, ada warga indonesia yang telah mampu membuat foto-foto indah menawan baik di dalam studio maupun di luar studio, dan memiliki kadar seni yang sangat baik. Perhitungan matang mengenai objek, pencahayaan dan komposisinya jelas diatur dengan hati-hati dan cermat.

Demikianlah artikel singkat kali ini. Untuk penjelasan yang lebih memukau, memusingkan, dan jauh dari kata bermakna, Sobat Jepret dapat membacanya dengan tangis haru, di sini.


Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang berbagai ragam alutsista dari berbagai belahan dunia di laman militerbanget

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 
Laman fotografi trisoenoe

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #tips fotografi

Pustaka Tentang Helikopter Serang / Attack Helicopter - Denel AH-2 Rooivalk



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang satu jenis alutsista dari spesies helikopter serang atau attack helicopter rancangan dari Afrika Selatan. Helikopter ini dirancang sebagai bentuk dari pengejewantahan kemandirian negara itu dalam segmen alutsista. Walaupun tidak 100% muatan lokal, namun kehadiran helikopter ini menjadi langkah yang signifikan bagi kemajuan teknologi Afrika Selatan. Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Program ini awalnya melibatkan XH-1 Alpha dan XTP-2 Beta sebagai pembuktian konsep dan test-beds sistem. Purwarupa Rooivalk definitif, awalnya diberi kode atau nama “XH-2” (Experimental Helicopter atau Helikopter Eksperimental No.2). Purwarupa helikopter ini sukses melakukan penerbangan perdananya pada tahun 1990.

Helikopter ini kemudian disempurnakan rancangannya dan diberi kode CSH-2 (Helikopter Dukungan Tempur No.2) dan, kemudian masih XDM (Model Pengembangan Eksperimental)). Purwarupa kedua, ADM (Advanced Development Model) terbang segera setelah ini dan sudah dilengkapi dengan instrument avionik serta pengembangan senjata.

Meskipun terlihat seperti helikopter yang sama sekali baru, sebenarnya helikopter Rooivalk dikembangkan berdasarkan design helikopter serbaguna/multi peran “Oryx” milik Afrika Selatan. Oryx sendiri merupakan versi reverse-engineered dan upgrade dari Puma Aerospatiale milik Prancis. Helikopter Rooivalk menggunakan rotor utama dan mesin yang sama (meskipun dalam bentuk yang sedikit ditingkatkan).

Kokpit yang berjenjang (bertingkat atau ketinggiannya tidak sama) untuk pilot dan co-pilot merangkap gunner (masing-masing belakang dan depan) memiliki kontrol ganda, serta tiga layar LCD. 

Layar ketiga digunakan untuk deteksi atau peringatan ancaman. Tidak ada tampilan head-up, tetapi indicator ditampilkan pada helm dengan warna penuh. 

Demikianlah ulasan singkat tentang Helikopter Serang / Attack Helicopter - Denel AH-2 Rooivalk. Untuk ulasan yang jauh lebih lengkap, rekan-rekan dapat membacanya pada artikel aslinya di sini.

(Artikel ini telah tayang di laman militerbanget dengan judul asli: "Helikopter Serang / Attack Helicopter - Denel AH-2 Rooivalk")

Artikel asli ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang fotografi di laman trisoenoe

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 

Tag:
#Alutsista
#Afrika_Selatan
#Helikopter
#Helikopter_Serang

Senin, 07 Oktober 2024

Pustaka Tentang Artileri Swagerak / Howitzer Self Propelled Kaliber 155mm - PzH 2000



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang satu jenis alutsista dari golongan artileri swagerak atau self propelled howitzer kaliber 155mm yang berasal dari Jerman Barat (sekarang menjadi Jerman). Howitzer ini memiliki performa yang jempolan dan juga daya tembaknya mematikan. Karena kehebatannya, banyak negara yang mengadopsi artileri ini menjadi salah satu alutsista andalan mereka. Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

PzH 2000 dilengkapi dengan howitzer 155 mm / L52. Artileri swagerak ini memiliki sistem pemuatan amunisi otomatis dengan sistem manajemen pengatur tipe amunisi. PzH 2000 kompatibel dengan semua amunisi kaliber 155mm standar NATO. Jarak tembak maksimum sistem artileri ini adalah 30 km dengan proyektil tipe HE-FRAG standar dan 40 km dengan proyektil tipe base bleed.

Dengan menggunakan proyektil dengan tambahan pendorong roket VLAP milik Afrika Selatan, jangkauan efektif artileri ini meningkat tajam, mencapai 56 km. Jumlah maksimum adalah 9 tembakan per menit. Sistem artileri ini juga mampu menembakkan tembakan runtun simultan (MRSI - Multiple Round Simultaneous Impact). Kapasitas peluru dalam magasen internal sistem artileri ini adalah 60 butir amunisi.

Persenjataan sekunder terdiri dari senapan mesin kaliber 7,62mm yang dipasang di atap.

Sistem artileri PzH 2000 menerima data target melalui datalink. Meriam secara otomatis diarahkan ke target menggunakan data kontrol penembakan.

Sistem proteksi pada bagian depan PzH 2000 memberikan perlindungan terhadap hantaman proyektil kaliber 14,5mm. Seluruh bodynya juga memiliki system proteksi terhadap tembakan senjata ringan dan serpihan artileri. Untuk menambah tingkat proteksi, armor reaktif eksplosif dapat dipasang jika perlu. PzH 2000 juga dilengkapi dengan pemadaman kebakaran otomatis dan sistem perlindungan NBC.

PzH 2000 dioperasikan oleh lima orang kru, termasuk komandan, juru tembak, dua personel juru muat amunisi dan pengemudi. Sebanarnya, proses penembakan dapat dilakukan oleh dua awak. Loader hanya digunakan ketika system autoloader gagal.

Demikianlah ulasan singkat tentang Artileri Swagerak / Howitzer Self Propelled Kaliber 155mm - PzH 2000. Untuk ulasan yang jauh lebih lengkap, rekan-rekan dapat membacanya pada artikel aslinya di sini.

(Artikel ini telah tayang di laman militerbanget dengan judul asli: "Artileri Swagerak / Howitzer Self Propelled Kaliber 155mm - PzH 2000")

Artikel asli ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang fotografi di laman trisoenoe

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 

Tag:
#Alutsista
#Jerman
#Artileri
#Artileri_Swagerak

Pustaka Tentang Pesawat Pembom Strategis / Strategic Bomber Convair B-36 Peacemaker (Bagian 2)



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang satu jenis alutsista dari spesies pesawat pembom strategis alias strategic bomber racikan dari Amerika Serikat. Pesawat pembom strategis ini sngatlah menarik, karena menerapkan konfigurasi mesin propeller yang tidak lazim, yaitu pusher (propellernya menghadap belakang dan berfungsi sebagai pendorong, bukan sebagai penarik seperti pada umumnya). Tambahan lagi mesinnya berjumlah banyak, yaitu enam unit bukannya empat unit. Dan tidak berhenti disitu saja, pada saat keenam mesin ini dirasa kurang bertenaga, pesawat ini mendapat tambahan empat mesin jet sebagai mesin tambahan. Alhasil, pesawat ini menjadi pesawat pembom dengan jumlah mesin terbanyak sepanjang sejarah (total 10 unit mesin). Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Strategic Air Command tercatat memiliki 10 Wing yang diperkuat oleh B-36 Peacemaker. Model A adalah versi yang tidak dilengkapi dengan persenjataan dan berfungsi sebagai pesawat latih kru. Sedangkan varian B-36B adalah pesawat pembom nuklir.

Seiring dengan berjalannya waktu, pesawat ini terus dimodifikasi agar tetap memiliki kemampuan penggetar yang mumpuni. Berbagai peralatan ditambahkan, dan kapasitas bahan bakar juga ditingkatkan. Efeknya adalah, bobot pesawat ini semakin membengkak, sehingga enam unit mesin piston yang tersedia menjadi “kewalahan”. Untuk mengatasinya, empat unit mesin turbojet dengan daya dorong masing-masing sebesar 2.452 kg ditambahkan pada sayap.

Demikianlah ulasan singkat tentang Pesawat Pembom Strategis / Strategic Bomber Convair B-36 Peacemaker (Bagian 2). Untuk ulasan yang jauh lebih lengkap, rekan-rekan dapat membacanya pada artikel aslinya di sini.

(Artikel ini telah tayang di laman militerbanget dengan judul asli: "Pesawat Pembom Strategis / Strategic Bomber Convair B-36 Peacemaker (Bagian 2)")

Artikel asli ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang fotografi di laman trisoenoe

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 

Tag:
#Alutsista
#Amerika_Serikat
#Pesawat
#Pesawat_Pembom_Strategis

Minggu, 06 Oktober 2024

Pustaka Tentang Pesawat Pembom Strategis / Strategic Bomber Convair B-36 Peacemaker (Bagian 1)



Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang satu jenis alutsista dari spesies pesawat pembom strategis alias strategic bomber racikan dari Amerika Serikat. Pesawat pembom strategis ini sngatlah menarik, karena menerapkan konfigurasi mesin propeller yang tidak lazim, yaitu pusher (propellernya menghadap belakang dan berfungsi sebagai pendorong, bukan sebagai penarik seperti pada umumnya). Tambahan lagi mesinnya berjumlah banyak, yaitu enam unit bukannya empat unit. Dan tidak berhenti disitu saja, pada saat keenam mesin ini dirasa kurang bertenaga, pesawat ini mendapat tambahan empat mesin jet sebagai mesin tambahan. Alhasil, pesawat ini menjadi pesawat pembom dengan jumlah mesin terbanyak sepanjang sejarah (total 10 unit mesin). Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

Produksi dari pesawat B-36 mulai direncanakan pada awal Perang Dunia ke II, karena Amerika Serikat khawatir kalau-kalau negara sekutu terdekatnya, yaitu Inggris, akan diinvasi oleh Jerman (pada saat itu, memang Jerman berencana untuk menyerbu Inggris, dan rencana itu semakin memuncak ketika Prancis jatuh hanya dalam tempo yang singkat). Amerika Serikat menimbang, apabila Inggris diduduki oleh Jerman, maka misi pemboman terpaksa dilakukan dari daratan Amerika Serikat, dan pada saat itu, pesawat-pesawat pembom milik Sekutu tak ada yang dapat terbang dengan jarak jelajah sejauh itu.

Untuk menghadapi situasi tersebut, maka jalan satu-satunya adalah dengan merancang satu pesawat pembom yang mampu terbang dengan jarak jelajah yang jauh serta memiliki kapasitas angkut bom yang mumpuni. Untuk membuat pesawat pembom seperti itu, pada tanggal 11 April 1941, US Army Air Corps kemudian mengeluarkan proposal pengadaan pesawat pembom jarak jauh dengan spesifikasi yang cukup tinggi. Pesawat itu harus memiliki kecepatan maksimum 724 km/jam, kecepatan jelajahnya di angka 442 km/jam, ketinggian jelajahnya di 45.000 kaki (sekitar 13.500 meter) dan memiliki jarak jelajah sekitar 19.300 kilometer. 

Pabrikan Consolidated lalu memberikan rancangan yang diberi kode Model 35. Design Model 35 memiliki konfigurasi dua sirip vertical dan memliki empat atau enam mesin (opsional) jika diperlukan. Agar mempercepat proyek pesawat pembom antar benua ini, spesifikasi tadi lalu sedikit “diperlunak” agar dapat mempersingkat waktu. Jarak terbang dikurangi menjadi 16.090 km, kecepatan jelajahnya dikurangi menjadi 386-483 km/jam, dan ketinggian jelajahnya menjadi 40.000 kaki (sekitar 12.000 meter).

Demikianlah ulasan singkat tentang Pesawat Pembom Strategis / Strategic Bomber Convair B-36 Peacemaker (Bagian 1). Untuk ulasan yang jauh lebih lengkap, rekan-rekan dapat membacanya pada artikel aslinya di sini.

(Artikel ini telah tayang di laman militerbanget dengan judul asli: "Pesawat Pembom Strategis / Strategic Bomber Convair B-36 Peacemaker (Bagian 1)")

Artikel asli ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Baca juga berbagai artikel menarik di berbagai laman berikut ini:


Artikel tentang fotografi di laman trisoenoe

Artikel tentang khasiat dan manfaat buah, sayuran, serta tanaman di laman portal receh

Artikel tentang alat utama sistem senjata di laman kilas copas

Artikel tentang khasiat dan manfaat tanaman di laman portal lambe receh

Artikel tentang berbagai misteri, kisah horror, dan lain-lain pada laman portal kisah

Sumber: 

Tag:
#Alutsista
#Amerika_Serikat
#Pesawat
#Pesawat_Pembom_Strategis