Portrait Photography pustakasenjatadanfotografi.blogspot.com |
Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang catatan ringkas dan pendek dari seorang (yang bukan) fotografer, mengenai tips fotografi, yang sangat berguna untuk fotografer. Dan artikel tersebut tertuang dalam tulisan yang sangat menarik berjudul "TIPS FOTOGRAFI - MENJALIN KEAKRABAN KETIKA MEMOTRET MANUSIA". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:
Artikel kali ini, sengaja saya tulis untuk menanggapi pertanyaan dari kawan, tentang aliran fotografi yang akhir-akhir ini saya "gila-gilai". Pertanyaannya begini:
"Bro, kok sekarang lu hobby nyetreet sih? (maksudnya hobby motret dengan tema street Photography-pen), udah ga mau lagi moto model?"
Dan sayangnya, saya tak sempat menjawab pertanyaan sobat saya itu, entah karena apa...Mungkin sibuk, mungkin lupa, atau mungkin juga karena tak ada kuota (nah, kayanya yang ini bener nih, tak ada kuota!).
Dan karena itu pula, artikel kali ini akan saya "persembahkan" sebagai jawaban dari pertanyaan sobat saya itu, (sekaligus menebus perasaan bersalah karena tak jua menjawab pertanyaan dia!)
Iya, memang akhir-akhir ini, saya cenderung untuk menyukai "Street Photography". Bukan tanpa sebab, saya menyukai Street, bagi saya pribadi, Street Photography memberikan saya kebebasan penuh dalam hal waktu, tempat, background, dan lain-lain. Juga memberikan keleluasaan untuk memilih tema dari foto yang saya ambil. Saya tak harus memikirkan dan mempersiapkan tema foto jauh-jauh hari, semuanya sifatnya spontan, tidak kaku, tidak "monoton". Itu kalau saya beralasan dari perspektif dari sisi waktu dan keistimewaan, dan sangat cocok untuk saya, yang jelas-jelas "bukan fotografer".
Lalu, dimana letak "kenikmatan gaya lain" dari Street fotografi itu sebenarnya?
Ternyata, jawabannya sangat sederhana: "Keakraban dengan sang obyek foto!"
Bener sob, ternyata selama ini, saya terlanjur mematok standar tertentu untuk fotografi jalanan, haruslah candid 100%, alias foto sembunyi, sembunyi, tanpa diketahui oleh si obyek foto. Tetapi, ternyata, aturan tersebut tidak dapat diterapkan "plek" untuk seluruh kasus.
Adakalanya, ketika saya berhasil menjalin komunikasi dengan si obyek foto, dan meminta supaya si obyek foto mau untuk saya foto (dengan sopan, halus, dan sedikit meng-iba2 tentunya!), foto yang saya hasilkan, ternyata memiliki keunikan lain. Ada suasana keakraban dalam foto itu, ada aura dimana saya merasa, saya berada dalam frame tersebut, dan ada kesan, seakan-akan, frame tersebut bukanlah satu frame dalam artian sebenarnya, melainkan lebih kepada “mata kepala” saya sendiri.
Demikianlah artikel singkat ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, dapat disimak di sini.
(artikel ini telah tayang di laman trisoenoe.com dengan judul asli: "TIPS FOTOGRAFI - MENJALIN KEAKRABAN KETIKA MEMOTRET MANUSIA")
Artikel oleh: Tuntas Trisunu
Silahkan baca-baca berbagai artikel menarik di laman:
Sumber:
Tag:
#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA, #Covid-19, #Corona Virus, #Isolasi Mandiri, #Pendemi Covid-19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar