Rabu, 30 Juni 2021

Pustaka Tentang Fotografi: Fotografer itu bukan seniman??? (Tulisan bagian Kedua)


Fotografer Inside The Frame
pustakasenjatadanfotografi.blogspot.com

Pustaka kali ini akan membahas secara singkat, tentang catatan ringkas dan pendek dari seorang (yang bukan) fotografer, mengenai definisi yang bias antara apa itu "seniman" dan apa itu "fotografer" serta korelasi antara keduanya. Dan artikel tersebut tertuang dalam tulisan yang sangat menarik berjudul "Fotografer itu bukan seniman??? (Tulisan bagian Kedua)". Dan berikut ini adalah artikel singkatnya:

“Jadi, menurut lu, fotografer itu bukan seniman?” rupanya gadis yang kecanduan selfie tadi, masih belum merasa mendapat jawaban yang pas dari sang “fotografer” mengenai definisi seniman dan fotografer.
“Jelas bukan lah!” Sahut si fotografer. “Seniman itu yang kaya lu lihat di emperan glodok atau di blok M, yang kerjanya ngelukis ngelukis yang ga jelas gitu, ngelukis orang, ngelukis bunga, atau paling apes, ngelukis pantatnya truck pasir!……… itu baru namanya seniman,” sambung di fotografer lagi dengan intonasi suara yang sangat yakin!

“Kalo fotografer itu kaya gue gini, motret model, pake kamera ciamik, itu baru namanya fotografer sejati!” sambungnya lagi, lalu si fotografer itu ketawa ngakak, dan tak lama kemudian, rekan-rekannya juga ikut-ikutan tertawa, entah apa yang mereka tertawakan, karena menurut saya, sama sekali tak ada yang lucu dari pembicaraan itu!

“Mana ada seniman yang bawa-bawa kamera? Seniman itu kerjanya ya kaya di kesenian gitu, bikin lukisan, nari, bikin pahatan, dan lain-lain. Dan rata-rata mereka kaya gelandangan alias nyentrik and kumel dan ga punya duit. Beda ama bos kyu ini, kalo bos kyu ini real fotografer, punya kamera puluhan juta, dan juga punya gear yang harganya juga puluhan juta,  jadi dia itu fotografer, beda jauh ama seniman, ngerti ga lu non?” Timpal teman si fotografer yang punya model macam boyband korea itu. Dan setelah kalimat itu, kembali mereka tertawa lepas, tertawa yang untuk saya, seperti suara alarm atau suara lonceng jam weker yang membangunkan kesadaran saya, kesadaran untuk segera pergi meninggalkan tempat itu, meninggalkan sekawanan “fotografer” dengan sejuta ceritanya yang tak jelas, juga sejuta ketawanya, dan meneruskan tujuan saya semula, yaitu pulang!

Demikianlah artikel singkat ini. Untuk uraian yang lebih lengkap, dapat disimak di sini.

(artikel ini telah tayang di laman trisoenoe.com dengan judul asli: "Fotografer itu bukan seniman??? (Tulisan bagian Kedua)")

Artikel oleh: Tuntas Trisunu

Silahkan baca-baca berbagai artikel menarik di laman:

Sumber: 

Tag: 
#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA, #Covid-19, #Corona Virus, #Isolasi Mandiri, #Pendemi Covid-19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar